Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PENCERNAAN

Makanan kita terdiri atas karbohidrat, lipid, protein, mineral, vitamin dan air. Pengubahan makanan dari sejak awal hingga menjadi berbentuk molekular yang siap  untuk diserap melalui dinding usus, disebut pencernaan makanan dan proses ini berlangsung dalam sistem pencernaan makanan yang terdiri atas beberapa organ tubuh, yaitu mulut, lambung, dan usus dengan bantuan pankreas dan empedu.

Pencernaan dalam mulut

Pencemaan dalam mulut dapat dilakukan secara mekanik (pengunyahan) oleh gigi maupun secara kimiawi (menggunakan air ludah/saliva).
Ada tiga kelenjar saliva yaitu kelenjar parotis, submandibnlar dan sublingual. Kelenjar sublingual adalah kelenjar saliva yang paling kecil, terletak dibawah lidah bagian depan. Kelenjar submandibular atau disebut juga submaksilaris terletak dibelakang kelenjar sublingual dan lebih dalam. Kelenjar parotid ialah kelenjar saliva paling besar dan terletak di bagian atas mulut di depan telinga.
Saliva terdiri atas 99,24 % air dan 0,58 % terdiri atas ion-ion Ca++, Mgw, Na+, K+, PO43`,Cl`, HCO3`, SOi2` dan zat-zat organik seperti musin dan enzim amilase (ptialin). Musin suatu glikoprotein dikeluarkan oleh keleniar sublingual dan submandibular, sedangkan ptialin dikeluarkan oleh kelenjar parotid.
Saliva mempunyai pH antara 5,75 sampai 7,05. Pada umumnya pH saliva adalah sedikit dibawah 7(6,8) Fungsi ptialin adalah untuk memecah amilum menjadi maltosa dengan proses hidrolisis. Proses ini berjalan lebih baik jika makanan dikunyah lebih halus. Enzim ptialin bekerja lebih optimal pada pH 6,6. Karena musin adalah suatu zat yang kental dan licin, maka saliva mempunyai fungsi untuk membasahi makanan dan sebagai pelumas yang memudahkan atau memperlancar proses menelan makanan.

Pencernaan dalam Lambung

Makanan yang telahliiilgtinyah dalam mulut ditelan melalui esofagus masuk ke dalam lambung, karena adanya gerak peristaltik pada esofagus yang dibantu oleh adanya mukus. Dalam lambung terdapat cairan yang berfungsi terutama untuk pencernaan protein dengan cara hidrolisis. Cairan lambung terdiri atas 99,4 % air dan sisanya terdiri atas zat anorganik manpun zat organik. Zat anorgnik antara lain HCI, NaCl, KCl dan fosfat, sedangkan zat organiknya , pepsin, renin dan lipase.
Dinding lambung tersusun atas 2 macam kelenjar yaitu kelenjar sel utama (Chief Cell) dan sel parietal. Campuran sekresi keduanya disebut getah lambung. pH lambung = 1,6-2,6.

Asam HCI g 1

Asam HCl dihasilkan oleh sel-sel parietal. Adanya asam HCl ini menyebabkan cairan dalam lambung bersifat asam dengan pH antara 1,0 dan 2,0. Dengan demikian asam HCl mempunyai fnngsi sebagai berikut: 
1. Merupakan kerja pendahuluan terhadap protein sebelum dipecah olehi pepsin, yaitu berupa denaturasi dan hidrolisis.
2. Mengaktitkan pepsinogen menjadi pepsin.
3. Mempermudah penyerapan Fe-.
4. Sedikit menghidrolisis suatu disakarida.
5. Merangsang pengeluaran sekretin, suatu hormon yang terdapat dalam usus dua belas jari (duodenum).
6. Mencegah terjadinya fermentasi dalam lambung oleh mikroorganisme.

Pepsin

Suatu enzim yang berguna untuk memecah molekul protein menjadi pepton dan proteosa.
Enzim ini dihasilkan oleh sel-sel utama lambung dalam bentuk pepsinogen, yaitu calon enzim yang belum aktif. lstilah untuk enzim yang belum aktif dinamakan zimogen. Pepsinogen ini diubah kemudian menjadi pepsin yang aktif dengan adanya asam HCI, sedangkan pepsin yang terjadi dapat menjadi katalis dalam reaksi perubahan pepsinogen menjadi pepsin (otokatalis).

                          HCI
Pepsinogen ------------ pepsin
Pepsin juga dapat menggumpalkan susu. Kasein yang terdapat dalam susu diubah menjadi parakasein ileh ion Ca++ baru kemudian teriadi pemecahan.

Lipase

Enzim ini merupakan katalis pada raksi pemecahan molekul lipid. Enzim lipase bekerja secara optimal pada pH antara 5,5 – 7,5 dan dengan demikian dalam lambung tidak bekerja secara efektif dan optimal.

Renin
Enzim ini berasal dari prorenin, yaitu suatu gimogeng yang dengan suasana asam berubah menjadi renin. Renin sangat penting dalam pencernaan makanan pada bayi karena dapat mengubah kasein yang terdapat dalam susu menjadi parakasein. dengan bantuan ion Cai". Dengan proses pengubahan ini maka protein susu yang sudah ada dalam lambung bayi tidak keluar terlalu cepat dan parakasein dapat dihidrolisis lebib lanjut dan digunakan sebagai makanan bagi bayi. Dalam lambung orang dewasa tidak terdapat renin.

Mukus atau Lendir

Mukus atau lendir ini adalah suatu glikoprotein (musin) yang dihasilkan oleh sel-sel pada dinding lambung. Mukus ini berfungsi melindungi sel-sel dinding Iambimg dari asam HCI maupun dari enzim pemecah protein. Namun apabila produksi asam HCI terlalu banyak (asidosis) atau Iambung dalam keadaan kosong, maka sel-sel dinding Iambung akan terkena pengruh asam HCI dan menyebabkan rasa nyeri pada lambung.

Pencernaan dalam Usus

Makanan yang telah dicerna dalam Iambung secara berkala dikeluarkan dan masuk ke dalam duodenum melalui katup pilorus yang dapat membuka dan menutup. Ada dua organ tubuh yang mempunyai peranan penting dalam proses pencernaan makanan dalam usus, yaitu pankreas, empedu dan usus sendiri. Baik pankreas maupun empedu memproduksi cairan (bersifat basa) yang disalurkan kedalam duodenum pada tempat dekat katup pilorus. Oleh karena itu cairan makanan yang bersifat asam akan dinetralkan dan akhimya bersifat basa. Suasana basa ini merupakan syarat bekerjanya enzim-enzim yang menjadi katalis dalam proses pencernaan makanan dalam usus.

Cairan Pankreas

Pankreas memproduksi dan mengeluarkan cairan pankrcas ke dalam duodenum oleh adanya rangsangan hormon. Masuknya campuran makanan yang bersifat asam ke dalam duodenum, menyebabkan duodenum memproduksi hormon yang disalurkan oleh darah ke pankreas, hati dan empedu untuk merangsang terbentuknya cairan pankreas dan cairan  empedu. hormon tersebut adalah :
1. Sekretin, yang merangsang timbulnya cairan pankreas yang encer dan berkadar bikarbonat tinggi dan mengandung enzim sedikit.
2. Pankreozimin, yang merangsang timbulnya cairan pankreas yang kental dan berkadar bikarbonat rendah serta mengandung banyak enzim.
3. Kolesistokinin, yang mempengamhi kantung empedu untuk berkontraksi sehingga dapat mengeluarkan cairan dari dalamnya.
4. Enterokinin, yang merangsang terbentuknya cairan usus.
Cairan pankreas mempakan cairan yangjemih, mempunyai pH antara 7,5 — 8,2. Selama 24 jam dihasilkan kira-kira 500 ml cairan pankreas. Cairan ini terdiri atas 98,7 % air dan 1,3 % zat organik dan anorganik. Zat organik yang terdapat dalam cairan pankreas adalah protein dan beberapa enzim, antara Iain :

Tripsin

Merupakan suatu enzim pemecah protein atau proeosa. Tripsin dapat bekerja dengan baik dalam hidrolisis protein pada   antara 8,0 — 9,0.

Kimotripsin

Kimotripsin juga suatu enzim yang berfungsi sebagai katalis dalam hidrolisis protein. Enzim ini dihasilkan oleh pankreas dalam bentuk kimotripsinogen. Kimotripsinogen diubah menjadi kimotripsin oleh adanya tripsin.

                               Tripsin
Kimotripsinogen ——— kimotripsin
Kimotripsin mempunyai daya mengendapkan protein susu lebih besar daripada tripsin. Baik tripsin maupun kimotripsin mampu menghidrolisis protein, pepton dan proteosa menjadi polipeptida dan mempunyai pH optimum 8,0 — 9,0.

Peptidase 

Hasil hidrolisis protein, pepton, protease oleh enzim tripsin dan kimotripsin adalah polipeptida. Polipeptida ini kemudian dihidrolisis lebih lanjut oleh enzim-enzim peptidase, Mantara lain:

1. Karboksi petidase, enzim yang memecah ikatan peptida pada ujung molekul yang mempunysi gugus karboksilat.
2. Amino peptidase, enzim yang memecah ikatan peptida pada ujung molekul yang mempunyai gugus amina.

Lipase

Lipase dalam cairan pankreas berfungasi sebagai katalis dalam proses hidrolisis lemak menjadi asam lemak, gliserol, monoasilgliserol dan diasilgliserol. Oleh karena lemak adalah suatu trigliserida, maka diasilgliserol adalah digliserida dan monoasilgliserida adalah monogliscrida. Aktivitascnzim lipase dapat bertambah dengan adanya ion CaH dan asam empedu, dan bekerja secara optimal pada pH 7,0 — 8,8.
Pemecahan lemak dengan cara hidrolisis dibantu oleh garam asam empedu yang terdapat dalam cairan empedu dan berfungsi sebagai emulgator. Dengan adanya garam asam empedu sebagai emulgator, maka lemak dalam usus dapat di pecah – pecah menjadi partikel-partikel ljgil sebagai emulsi, sehingga luas permukaan lemak bertambah besar. Hal ini menyebabkan proses hidrolisis berjalan lebih cepat.

 Amilase

Amilase yang terdapat dalam cairan pankreas ini sama dengan amilase dalam saliva, yaitu berfungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis amilum, dekstrin dan glikogen menjadi maltosa. Enzim yang mempunyai pH optimum 6,9 dapat bekerja pada pH 6,5 — 7,2 dan sebagai aktivator diperlukan ion Cl`.

Cairan Empedu

Cairan empedu merupakn cairan jernih, berwama kuning, agak kental dan mempunyai rasa pahit. Selama 24 jam dihasilkan cairan empedu sebanyak 500 – 700 ml dan mempunyai Ph antara 6,9 -  7.7 Beberapa fungsi empedu antara lain :
1. Sebagai emulgator dalam proses pencernaan lemak dalam usus.
2. Dapat megaktifkan lipase dalam cairan pankreas.
3. Membantu absorbsi asam-asam lemak, kolesterol, vitamin D dan K serta karoten.
4. Sebagai perangsang aliran cairan empedu dari hati.
5. Menjaga agar kolesterol tetap larut dalam cairan empedu sebab bila perbandingan asam empedu dengan kolesterol rendah, akan menyebabkan terjadinya endapan kolesterol.

Cairan Usus

Cairan usus ini dihasilkan oleh kelenjar Brunner dan Lieberkuhn dengan pengaruh dari enterokinin. Cairan usuamengandung enzim-enzim yang penting dalam proses pencernaan makanan yaitu sebagai berikut :

1. KARBOHIDRASE. enzim pemecah karbohidrat. Enzim yang terdapat dalam cairan usus ini ialah maltase, sukrase dan laktase. Maltase adalah enzim yang memecah maltosa menjadi glukosa., Sukrase memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa. Sedangkan laktase memecah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa.

2. PEPTIDASE, enzim pemecah ikatan peptida. Enzim yang pentiNg dalam cairan usus adalah minopeptidase, yaitu enzim yang memecah ikatan peptida pada ujung yang mempunyai gugus -NH2. Disamping itu terdapat pula tripeptidase yang memecah molekul tripeptida dan dipeptidase yang memecah molekul dipeptida.

3. NUKLEOTIDASE, berfungsi untuk memecaH nukleotida menjadi nukleosida dan asam fosfat. 

4. NUKLEOSIDASE, memecah nukleosida menjadi basa purin atau basa pirimidin dan ribosa atau deoksiribosa.

5. ENTEROKINASE, berfungsi untuk mengaktitkan tripsinogen menjadi tripsin. Enzim ini diproduksi oleh sel-sel duodenum.

6. FOSFATASE, enzim yang memisahkan gugus fosfat dari senyawa fosfat organik, misalnya heksosafosfat, gliserofosfat dan nukleotida.

7. FOSFOLIPASE ( lesinitase ), yang terdapat dalam cairan usus berfungsi sebagai enzim yang memecah fosfolipid (lesitin) menjadi gliserol, asam lemak asam fosfat dan kolin.

Hasil Akhir Pencernaan

Karbohidrat  --- Monosakarida (glukosa)
Protein ---  asam-asam amino
Lemak  --- asam lemak, gliserol, monogliserida, digliserida walaupun beberapa lemak yang tidak dihidrolisis dapat diserap.
Jadi pada hakikatnya pencemaan makanan ialah proses pengubahan molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil dan dapat diabsorbsi melalui dinding usus.

Post a Comment for "PENCERNAAN"