Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PERANAN HIDUNG DALAM MELAKUKAN PROGRAM DIET

PERANAN HIDUNG DALAM MELAKUKAN PROGRAM DIET
Sebuah penelitian terbaru memberitahu kepada kita untuk tidak hanya mengandalkan takaran bila ingin menurunkan bobot tubuh. Sebab, ternyata hidung kita juga memegang peranan penting untuk menggerakkan tangan memasukkan makanan ke dalam mulut.
Siapa yang tidak familier dengan aroma masakan yang bisa mengundang liur kita untuk segera menyantap makanan? Dan, ternyata hasrat untuk menyantap makanan itu terjadi karena aroma makanan menelusup masuk ke area otak serta mengaktifkan rasa lapar kita.
Fakta terbarunya adalah, bukan hanya rasa lapar yang diaktifkan oleh aroma, melainkan juga rasa kenyang. Artinya, bagi kita yang tengah berjuang menurunkan berat badan, perlu tahu aroma-aroma apa saja yang membuat kita kenyang lebih lama.
Sebenarnya siklus aroma dan keinginan untuk makan terjadi pada saat kita mengunyah makanan. Aroma yang dikeluarkan oleh makanan akan masuk ke hidung melalui lubang yang ada di dalam mulut. Dari sinilah sensasi rasa lapar dirangsang oleh aroma yang masuk ke hidung, ucap Rianne Ruijschop dari NIZO Food Research di Belanda yang melakukan penelitian bersama timnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, ada aroma-aroma tertentu yang bisa membuat kita merasa kenyang.
Makanan padat yang harus dikunyah ternyata mengeluarkan aroma yang mengenyangkan ketimbang makanan cair. Saat aroma-aroma yang hanya mengandung lemak, karbohidrat, atau protein diuji, ternyata aroma karbohidrat serta protein lebih signifikan memberikan sensasi rasa kenyang. Ruijschop berasumsi karena keduanya masuk dalam makanan yang tinggi energi. Sedangkan aroma yang kompleks, yang terdiri atas beberapa komponen, memberikan reaksi otak untuk menikmati lebih banyak makanan.
Berdasarkan fakta inilah, Ruijschop melakukan pengamatan mendalam dengan menciptakan aroma makanan padat yang ternyata secara signifikan membantu aktivasi tombol kenyang di dalam otak. Selain yang beraroma makanan padat, aroma yang kompleks juga memberikan efek yang sama karena dipersepsikan oleh otak sebagai makanan sumber energi.
Itu mengapa Ruijschop dan timnya meyakini bahwa penelitian ini dapat berkontribusi pada penanganan obesitas di seluruh dunia. Estimasi yang dimilikinya, jika treatment ini dilakukan setidaknya 10 persen diharapkan angka obesitas akan menurun.
“Tapi sama seperti program penurunan berat badan lainnya, kita tidak bisa hanya mengatasinya dengan memberikan mereka aroma-aroma mengenyangkan. Mereka tetap harus mengubah gaya hidupnya untuk kualitas hidup yang lebih optimal,” ucap Ruijschop, seperti dikutip dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry.
Bila anak terjatuh saat bermain sepeda, biasanya orangtua langsung mencari antiseptik atau mengoleskan krim antibiotik pada luka. Tapi penelitian terbaru menemukan bahwa air dan sabun adalah obat terbaik untuk menyembuhkan luka gores atau luka ringan.
Caranya pertama kali luka dibersihkan dengan air mengalir, kemudian dicuci dengan sabun, lalu dibilas lagi dengan air dan selanjutnya dikeringkan dengan handuk bersih yang menyerap air.
Penelitian yang dilakukan pada anak yang dirawat karena infeksi kulit di Johns Hopkins Children’s Center di Baltimore, Maryland, menemukan bahwa air dan sabun lebih efektif menyembuhkan luka gores ketimbang krim antibiotik.
Para ilmuwan mengklaim bahwa membersihkan luka anak dengan hati-hati di bawah air keran yang mengalir lebih cepat membantu proses penyembuhan.
Penelitian ini awalnya dilakukan untuk tujuan membandingkan dua antibiotik biasa yang digunakan untuk mengobati infeksi kulit, untuk mengetahui mana yang lebih efektif.
Namun setelah membersihkan luka dari 191 pasien di rumah sakit anak, peneliti justru menemukan cara pilihan obat baru yang lebih efektif, yaitu air dan sabun.
Dalam waktu seminggu, 95 persen dari partisipan telah pulih sepenuhnya, terlepas dari antibiotik yang diterima.
Para peneliti menyimpulkan bahwa rahasia sukses penyembuhan luka adalah pembersihan dan perawatan yang tepat, bukan antibiotik.
“Kabar baiknya adalah kami tidak memberikan antibiotik, tapi hampir semua infeksi kulit sembuh sepenuhnya dalam waktu seminggu. Kabar baik lagi ternyata penyembuhan luka berteknologi rendah, seperti pembersihan, pengeringan dan menjaga area yang terinfeksi tetap bersih, membuat penyembuhan lebih cepat,” jelas penulis utama penelitian, Dr Harun Chen, seperti dilansir Dailymail.
Dr Chen menambahkan bahwa menjaga luka selalu bersih menjadi dasar pengobatan infeksi kulit, tetapi lebih banyak dokter sudah mulai meresepkan antibiotik dalam beberapa tahun terakhir, meskipun biaya dan risiko efek samping berkembang seperti resistensi obat.
“Banyak dokter berasumsi bahwa antibiotik selalu diperlukan untuk infeksi bakteri, tetapi ada bukti yang menunjukkan hal ini tidak mungkin terjadi,” jelas Paediatrician Dr George Siberry.
Dalam penelitian ini diteliti 191 anak berusia 6 bulan sampai 18 tahun yang dirawat karena infeksi kulit di Johns Hopkins Children’s Center di Baltimore, Maryland, antara tahun 2006 dan 2009.
Dari jumlah tersebut, 133 anak terinfeksi bakteri MRSA, yaitu strain virulen yang tidak merespon terhadap kebanyakan antibiotik. Sisanya mengalami infeksi kulit yang sederhana dengan strain non-resisten terhadap bakteri.

Post a Comment for "PERANAN HIDUNG DALAM MELAKUKAN PROGRAM DIET"