Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KEJANG DEMAM

Istilah kejang demam digunakan untuk bangkitkan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh ( suhu rectal diatas 38 derajad C ) yang disebabkna oleh proses ekstra cranium.

Kejang demam merupakan salah satu kelainan neurologis yang paling sering dijumpai pada anak, dari penelitian oleh berbagai pakar di dapat 2,2 % - 5 % anak pernah mengalami kejang demam agaknya lebih sering dijumpai pada laki – laki dari pada perempuan, dengan perbandingan berkisar 1,4 : 1 dan 1,2 : 1.

Factor – factor yang mempengaruhi etiologi kejang demam ialah umur, generic dan gangguan susunan syaraf pusat ( SSP ) sebelum dan sesudah lahir. Kenaikan suhu tubuh biasanya berhubungan dengan penyakit saluran nafas bagian atas, radang telinga tengah, radang paru dan infeksi saluran kencing. Kejang dapat pula terjadi pada bayi yang mengalami kenaikan suhu sesudah vaksinasi campak lebih kecil ( 1,9 % ) bila dibandingkan dengan kejadian penyakit itu sendiri.

Penderita kejang demam mempunyai keluarga dekat ( orang tua dari saudara kandung ) yang juga pernah menderita kejang demam, dengan prosentase 20 -25 % tetapi bila satu dari orang tuanya dan satu saudaranya pernah mengalami kejang demam kemungkinan ini menjadi 50 %.

Dengan penaggulangan yang cepat prognosisnya baik dan tidak perlu menyebabkan kematian. Resiko yang akan dihadapi oleh seorang anak sesudah menderita kejang demam tergantung dari factor : Riwayat penyakit kejang tanpa demam dalam keluarga, Kelainan dalam perkembangan dan kelainan syaraf sebelum anak menderita kejang demam, kejang yang berlangsung lama atau kejaang fokal. Bila terjadi paling sedikit dua dari tiga factor tersebut diatas, maka dikemudian hari akan mengalami kejang tanpa demam sekitar 13 %.

Post a Comment for "KEJANG DEMAM"